Ilmu budaya dasar 2, cerita pendek.
KASIH SAYANG ORANG TUA
Suatu hari, seorang anak bernama amir, ia memiliki hobi bermain bola, setiap sore hari dia selalu bermain bola bersama teman-temanya dilapangan dekat rumah nya, walaupun sampai dimarahi ibu karena bermain bola pada saat cuaca sedang hujan.
Suatu hari ia berkata kepada orang tuaya ia ingin sekolah sepak bola, namun oang tuanya belum memiliki uang untuk menuruti keinginanya tetapi orang tuanya berkata kepada amir bahwa takut jadwal les mu terganggu nak. Ia pun belum bisa ikut sekolah sepak bola di tempat yang ia inginkan
Setelah beberapa bulan, orang tua amir berkata kepadanya bahwa “apa kamu ingin sekolah sepak bola nak”, amir pun menjawab dengan gembira “iya tentu saja”. Tak lama setelah itu amir diajak oleh ayah nya mengunjungi tempat latihan sekolah sepak bola yang amir inginkan.
Pada saat dilapangan tempat latihan sepak bola, ayah nya berkata kepada amir “amir kamu sudah memiliki sepatu sepak bola atau belum”, amir pun hanya tertawa dan menjawab “belum yah...”. Keesokan harinya sang ayah yang baru pulang dari tempat kerjanya membawa sepatu bola yang baru saja di beli, amir yang melihat ayah nya membawa sepatu bola pun terlihat sangat gembira. Pada akhirnya amir pun dapat sekolah sepak bola namun dengan syarat tidak boleh meninggalkan les belajarnya.
Karangan ini sedikit menunjukan bahwa kasih sayang orang tua kepada anaknya tak memandang keadaan serta tidak bisa dibayar dengan apapun. Walaupun keadaan sedang sulit orang tua tetap saja mementingkan anaknya. Hal yang harus kita lakukan hanya mengikuti perintah serta tidak membangkang kepada mereka, hal itu pun sudah membuat orang tua merasa senang.
TERIMA KASIH….
Suatu hari, seorang anak bernama amir, ia memiliki hobi bermain bola, setiap sore hari dia selalu bermain bola bersama teman-temanya dilapangan dekat rumah nya, walaupun sampai dimarahi ibu karena bermain bola pada saat cuaca sedang hujan.
Suatu hari ia berkata kepada orang tuaya ia ingin sekolah sepak bola, namun oang tuanya belum memiliki uang untuk menuruti keinginanya tetapi orang tuanya berkata kepada amir bahwa takut jadwal les mu terganggu nak. Ia pun belum bisa ikut sekolah sepak bola di tempat yang ia inginkan
Setelah beberapa bulan, orang tua amir berkata kepadanya bahwa “apa kamu ingin sekolah sepak bola nak”, amir pun menjawab dengan gembira “iya tentu saja”. Tak lama setelah itu amir diajak oleh ayah nya mengunjungi tempat latihan sekolah sepak bola yang amir inginkan.
Pada saat dilapangan tempat latihan sepak bola, ayah nya berkata kepada amir “amir kamu sudah memiliki sepatu sepak bola atau belum”, amir pun hanya tertawa dan menjawab “belum yah...”. Keesokan harinya sang ayah yang baru pulang dari tempat kerjanya membawa sepatu bola yang baru saja di beli, amir yang melihat ayah nya membawa sepatu bola pun terlihat sangat gembira. Pada akhirnya amir pun dapat sekolah sepak bola namun dengan syarat tidak boleh meninggalkan les belajarnya.
Karangan ini sedikit menunjukan bahwa kasih sayang orang tua kepada anaknya tak memandang keadaan serta tidak bisa dibayar dengan apapun. Walaupun keadaan sedang sulit orang tua tetap saja mementingkan anaknya. Hal yang harus kita lakukan hanya mengikuti perintah serta tidak membangkang kepada mereka, hal itu pun sudah membuat orang tua merasa senang.
TERIMA KASIH….
Komentar
Posting Komentar